3 Cara Nanoteknologi Dapat Membantu Mengatasi Kemiskinan

3 Cara Nanoteknologi Dapat Membantu Mengatasi Kemiskinan

3 Cara Nanoteknologi Dapat Membantu Mengatasi Kemiskinan

3 Cara Nanoteknologi Dapat Membantu Mengatasi Kemiskinan – Dalam pengertian yang paling mendasar, konsep di balik nanoteknologi dirumuskan oleh fisikawan terkenal Richard Feynman pada tahun 1959. Selama empat dekade terakhir, nanoteknologi telah membuat kemajuan yang signifikan dan penelitian berkembang seiring dengan turunnya biaya. Karena inovasi ini, nanoteknologi mengentaskan kemiskinan di seluruh dunia.

Menggunakan Nanosensor untuk Pengelolaan Air di Pertanian

Baik mekanik atau kimia, nanosensor menggunakan alat untuk mendeteksi perubahan kecil dalam komposisi kimia dan menyampaikan informasi untuk mengubah dinamika apa pun yang mereka pantau. Nanosensor menggunakan kecerdasan buatan dan komputasi untuk melakukan penyesuaian segera setelah kesulitan muncul. Karena sensitivitas dan skalanya yang kecil, nanosensor dapat mendeteksi masalah dengan baik sebelum instrumen usang lainnya.

Dalam sebuah studi untuk pertanian berkelanjutan, Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menegaskan nanoteknologi mengurangi masalah kemiskinan seperti kerawanan pangan. Studi OECD menyimpulkan bahwa nanosensor secara efektif mendeteksi perubahan kelembaban di seluruh bidang tanaman. Mereka kemudian secara otomatis menyesuaikan pengeluaran air dan menghilangkan limbah air sekaligus mencegah kehilangan hasil panen. Mesin pertanian yang dilengkapi dengan nanosensor mendeteksi tingkat kelembaban pada tanaman yang berbeda dan menyarankan area yang lebih cocok untuk tanaman tertentu yang memungkinkan petani mengubah pola tanam atau mengubah alokasi air ke petak lahan lain.

Membran Nanofiltrasi Menyediakan Air Minum Bersih

Akses ke air bersih merupakan krisis yang dihadapi banyak negara berkembang. Biasanya, masalah pertama yang ditangani ketika memerangi kemiskinan adalah pembangunan ekonomi sehingga peraturan tidak sering dibuat untuk melindungi dari polusi. Di beberapa negara, kelangkaan air tanah bersih juga menjadi masalah. Namun, nanoteknologi mengentaskan kemiskinan di daerah ini dengan menyediakan air minum bersih.

Ghana adalah pusat studi tentang keefektifan membran nanofiltrasi yang dilakukan oleh International Water Association (IWA) dan anggota Indian Institute of Science. IWA memilih untuk menguji air tanah Ghana karena tingginya tingkat polutan yang ada. Selama penelitian, ia menguji tingkat kontaminan, bakteri, dan bahan alami yang membuat air tidak dapat diminum sebelum dan sesudah menggunakan membran nanofiltrasi.

Hasil studi IWA sangat mengesankan. Studi ini tidak hanya menentukan bahwa nanofiltrasi mengurangi polutan ke tingkat yang dapat diminum, tetapi dilakukan dengan cukup efisien, daerah pedesaan dapat menghasilkan air yang cukup untuk lebih dari 100 rumah tangga. Pada akhirnya, kesimpulannya adalah bahwa nanofiltrasi adalah solusi berbiaya rendah untuk akses dan produksi air minum di daerah pedesaan yang miskin di seluruh dunia.

Nanoteknologi untuk Memerangi Penyakit Menular

Sebagian besar konsep asli kegunaan nanoteknologi berfokus pada perawatan medis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lama gemar memanfaatkan nanoteknologi dalam perawatan kesehatan dan memerangi penyakit menular. WHO sekarang mengakui bahwa nanoteknologi mengurangi kemiskinan di negara berkembang melalui terobosan medis ilmiah.

Kebutuhan pertama nanoteknologi untuk mengatasi di negara berkembang adalah diagnosis penyakit. Nanobioteknologi memungkinkan pilihan yang murah untuk menemukan beberapa mikroba berbahaya menggunakan satu tes. Teknologi ini telah meningkat dari waktu ke waktu dan digunakan di negara berkembang untuk mendeteksi sebagian besar infeksi virus dan bakteri, termasuk tuberkulosis.

Pengembangan vaksin COVID-19 menunjukkan pentingnya nanoteknologi dalam pencegahan penyakit juga. Vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan sistem nanocarrier yang dirancang untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan COVID-19 dengan membantu produksi antibodi. Distribusi vaksin ke negara-negara berkembang sekarang sedang berlangsung.

Masa Depan Nanoteknologi untuk Pengentasan Kemiskinan

Nanoteknologi mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang, dan dengan penyelidikan ilmiah yang berkelanjutan dan kemajuan dalam nanoteknologi, aplikasi baru untuk pengurangan kemiskinan akan meningkat. Keefektifan biaya dan keserbagunaan nanoteknologi menjadikannya salah satu teknologi yang paling layak untuk membantu dalam perjuangan melawan kemiskinan.